PENYULUHAN TENTANG GIZI IBU MENYUSUI DI DUSUN SOROGENEN, KALASAN, DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA PENYULUHAN TENTANG GIZI IBU MENYUSUI DI DUSUN SOROGENEN, KALASAN, DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

Main Article Content

Nur Khasanah
Tutik Astuti

Abstract

ASI adalah makanan yang sempurna bagi bayi, khususnya pada 6 bulan pertama kehidupan bayi, namun tidak semua ibu memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dengan alasan minimnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI serta harus kembali bekerja, dan ibu merasa ASI tidak cukup. Kecukupan ASI pada bayi harus terpenuhi baik secara kuantitas maupun kualitas, banyak ibu yang belum mengetahui gizi selama menyusui sehingga tingginya cakupan ASI Eksklusif berbanding terbalik dengan tingginya angka stunting pada balita. Prevalensi stunting pada anak di Kab. Sleman Yogyakarta tergolong tinggi yaitu sebesar 19,9%(satu). Tujuan kegiatan untuk memberikan informasi mengenai gizi ibu menyusui sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan ASI Eksklusif dan mencegah stunting pada anak balita. Metode kegiatan adalah ceramah gizi ibu menyusui dan demonstrasi memasak menggunakan alat bantu berupa leaflet, microphone, serta seperangkat alat dan bahan memasak yang diberikan kepada 14 ibu menyusui pada tanggal 15 Juli 2017 di Dusun Sorogenen I Kalasan, Depok Sleman Yogyakarta. Hasil: Berdasarkan umur diperoleh sebagian besar peserta berumur 20 – 30 tahun sebanyak 85,71%, Pendidikan menengah 78,57%, status pekerjaan adalah bekerja 64,29%. Pengetahuan tentang gizi ibu menyusui sebelum penyuluhan sebagian besar dalam kategori kurang 85,72%, setelah penyuluhan sebagian besar dalam kategori baik 100%. Kesimpulan: Pengetahuan ibu menyusui tentang gizi selama menyusui meningkat setelah dilakukan penyuluhan. Saran: diharapkan para ibu menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dengan lebih memerhatikan asupan Gizi yang dikonsumsi

Article Details

How to Cite
Khasanah, N., & Tutik Astuti. (2020). PENYULUHAN TENTANG GIZI IBU MENYUSUI DI DUSUN SOROGENEN, KALASAN, DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA. ABDIMAS Madani, 2(2), 33-39. Retrieved from http://abdimasmadani.ac.id/index.php/abdimas/article/view/32
Section
Articles

References

1. Kemenkes RI. 2012. Buku saku pemaaantauan status gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Replubik Indonesia
2. Sugiarti, Eni. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Surakarta.
3. DepKes RI. 2005. Petunjuk Pelaksanaan Peningkatan ASI eksklusif. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
4. Nugroho, T. 2011. Asi dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika
5. Kementrian Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta
6. Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pokok-pokok peraturan pemerintah Air Susu Ibu Eksklusif. Jakarta
7. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman. Yogyakarta : Dinkes
8. Kingston, D, Heaman, M dan Chalmers, B. (2012). Comparison of adolescent, young adult, and adult women’s maternity experiences and practices. Pediatrics, 129(5).
9. Pudjiadi, S. 2000. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
10. Novita, D. 2008. Hubungan karakteristik ibu, faktor pelayanan kesehatan, immediate breastfeeding dan pemberian kolostrum dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2008. http://garuda.kemdiknas.go.id/jurnal/detil/id/0:390708/q/Novita,%20D.% 202008.%20Hubung
11. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku . Jakarta: Rineka Cipta
12. Murtagh, L & Mouton, Anthony D. (2011). Working Mother, Breast Feeding, and the law. American Journal of public health, vol 101, no 2
13. Nilakusmawati et al. 2012. Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Di Kota Denpasar. Jurnal Kependudukan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 8(1), 26-31
14. Forster DA et al. 2006. Factors Associated With Breastfeeding At Six Months Postpartum In a Group Of Australian Women. International Breastfeeding Journal: 1-12.