Komunitas Peduli Jantung (KOPEJA) Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Penyakit Jantung Koroner
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian dan kesakitan utama di dunia serta menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Penduduk Indonesia sendiri, masih banyak yang belum menyadari tingginya risiko menderita penyakit ini. Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah dengan angka kejadian PJK yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Berdasar profil Puskesmas Piyungan, gejala-gejala yang mengarah ke PJK mulai sering ditemukan masyarakat. Pada masyarakat dusun Kradenan juga ditemukan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, diet yang salah, dan konsumsi garam secara berlebihan. Pengendalian PJK diperburuk dengan kurangnya upaya pencegahan sehingga dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk membentuk komunitas peduli jantung (KOPEJA) sebagai kader yang berperan untuk mendeteksi dan mencegah masyarakat dari PJK dengan mengajarkan dan mempraktikkan cara melakukan pola hidup sehat serta menghindari fakto risikonya. Kegiatan pengabdian ini melibatkan kader kesehatan Dusun Nyamplung Kradenan. Metode yang digunakan adalah dengan memberdayakan kader kesehatan yang telah diajarkan cara untuk memeriksa dan memberikan pendidikan kesehatan terkait pencegahan PJK. Selanjutnya KOPEJA mengambil data di masyarakat untuk mendeteksi ada tidaknya faktor risiko PJK serta melakukan penyuluhan kesehatan dengan media yang telah disiapkan. Hasil dari kegiatan adalah terbentuknya komunitas peduli jantung (KOPEJA) dan dari hasil pemeriksaan di masyarakat, diperoleh data berupa sebagian besar warga merokok 55 %, hipertensi berjumlah 33 %, dan yang pre hipertensi 14 %, kenaikan gula darah sewaktu berjumlah 34 %. Setelah diberi pendidikan kesehatan oleh KOPEJA dan didampingi pengabdi, terjadi peningkatan tingkat pengetahuan warga. KOPEJA dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan mampu menyimpulkan hasilnya serta memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan PJK kepada warga dengan baik.
Rincian Artikel
Referensi
Johanis, I., Hinga, I. A. T., & Sir, A. B. (2020). Faktor Risiko Hipertensi, Merokok dan Usia terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pasien di RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 2(1), 33-40.
Santosa, W. N., & Baharuddin, B. (2020). Penyakit jantung koroner dan antioksidan. KELUWIH: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(2), 95-100.
Purnama, A. (2020). Edukasi Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Yang Terdiagnosa Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Kesehatan Indonesia, 10(2), 66-71.
Saragih, A. D. (2020). Terapi Dislipidemia untuk Mencegah Resiko Penyakit Jantung Koroner. Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences, 1(1), 15-24.
Ghani, L., Dewi, M., Novriani, H., Penelitian, P., & Daya, S. (2016). Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner di Indonesia. 153–164.
Kemenkes RI. (n.d.). Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi. Retrieved Mei 29, 2022, from 2017 website: http://www.depkes.go.id/article/view/17073100005/ penyakit-jantung-penyebab-kematian-tertinggi- kemenkes-ingatkan-cerdik-.html
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013.
Santosa, W. N., & Baharuddin, B. (2020). Penyakit jantung koroner dan antioksidan. KELUWIH: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(2), 95-100.
WHO, W. H. O. (2017). Cardiovascular Disease. Retrieved Mei 27, 2022, from 2017 website: https://www. who.int/health-topics/cardiovascular-diseases/
B.K. dan P. M. K. K. RI., (2019). ‘Transisi Pola Hidup Sebabkan Peningkatan Kasus Penyakit Jantung’, in Kementerian Kesehatan republik Indonesia.
WHO. 2014. Cardiovascular Disease Risk Factors. Pdf [cited 2015-18-09].http://www.ahlinyapenyakitjantung.web.id/an gka-kematian-penyakit-jantung-di- indonesia/.dpuf.
Sanchis-Gomar, Perez-Quilis, Leischik and Lucia. (2016). Epidemiology of Coronary Heart Disease and Acute Coronary Syndrome. Annals of Translational Medicine. Jul; 4(13): 256.
Doi.10.21037/atm.2016.06.33.
Nabel, E. G. and Braunwald, E. (2012). A Tale of Coronary Artery Disease and Myocardial Inferction. The New England Journal of Medicine. 366: 54-63.
Hanifah, W., Oktavia, W. S., & Nisa, H. (2021). Faktor Gaya Hidup Dan Penyakit Jantung Koroner: Review Sistematik Pada Orang Dewasa Di Indonesia. Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 44(1), 45-58.
Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI.
Ghani L, Susilawati M, Novriani H. (2016). Faktor Risiko Dominan Penyakit Jantung Koroner Di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan; 44(3): 153–64.
Wihastuti TA, Andarini S, Heriansyah T. (2016) Patofisiologi Dasar Keperawatan Penyakit Jantung Koroner: Inflamasi Vaskular. Malang: Universitas Brawijaya Press. 118 hlm.