Senam Anti Hipertensi Sebagai Upaya Penatalaksanaan Non Farmakologis Pada Lansia dengan Hipertensi
Isi Artikel Utama
Abstrak
Hipertensi salah satu penyakit tidak menular yang terus meningkat dari tahun ke tahun di dunia. Prevalensi penderita hipertensi terbanyak pada usia 55-64 tahun (55,2%), 65-74 tahun (63,2%) dan >75 tahun (69,5%) di Indonesia. Salah satu penyebab angka kejadian hipertensi yang semakin meningkat adalah kurangnya pengetahuan lansia tentang manajemen hipertensi. Manajemen hipertensi dapat dilakukan dengan cara farmakologis dan non farmakologis dengan cara merubah gaya hidup. Salah satu cara merubah gaya hidup adalah dengan melakukan aktifitas fisik atau olahraga. Aktifitas fisik yang bisa dilakukan pada penderita hipertensi adalah senam anti hipertensi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan demonstrasi gerakan senam anti hipertensi dan meningkatkan kesadaran pada lansia yang mengalami hipertensi. Metode pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan demonstrasi senam anti hipertensi, kegiatan ini dilakukan pada 14 Mei 2022 di Dusun Kradenan. Peserta pengabdian masyarakat ini adalah lansia yang mengalami hipertensi di Dusun Kradenan sejumlah 12 lansia. Hasil dari kegiatan ini tekanan darah sebelum pemberian senam anti hipertensi sebagian besar adalah hipertensi tingkat 1 sebanyak 76%, tekanan darah setelah pemberian senam anti hipertensi sebagian besar menjadi pre hipertensi sebanyak 52%, dan normal sebanyak 24% Pemberian senam anti hipertensi dapat dijadikan sebagai penatalaksanaan non farmakologis pada lansia dengan melakukan senam anti hipertensi. Lansia yang mengalami pre hipertensi atau hipertensi diharapkan dapat menerapkan senam anti hipertensi secara rutin seminggu 2 kali guna dijadikan sebagai pencegahan agar tidak berlanjut menjadi stroke.
Rincian Artikel
Referensi
Hernawan, T., & Rosyid, F. N. (2017). Pengaruh senam hipertensi lansia terhadap penurunan tekanan darah lansia dengan hipertensi di panti wreda Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal Kesehatan, 10(1), 26-31.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Ri. Www.P2ptm.Kemkes.Go.Id (Diakses pada tanggal 11 Juli 2022)
Martani, R. W., Kurniasari, G., & Angkasa, M. P. (2022). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia: Studi Literature. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 13(1), 83-87.
Rasiman, N. B., & Ansyah, A. (2020). Pengaruh Senam Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia. Pustaka Katulistiwa, 1(1), 6–11. Herdiani, N., Wijaya, S., & Arieska, P. K. (2020). Sosialisasi Penerapanan Senam Ansi (Anti Hipertensi) Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi pada Lansia di Rw 03 Kelurahan Gayungan Kota Surabaya. Prosiding Semadif, 1, 568–574.
Sakinah, S., & Nurdin, S. (2020). Telenursing and Self-Management Among Patient With Hypertension. Malahayati International Journal Of Nursing and Health Science, 03(2), 103–109.
Utami, N. A. P., Sulisetyawati, S. D., & Adi, G. S. (2020). Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Dash (Dietary Approaches To Stop Hypertension) Dengan Tingkat Hipertensi Di Posbindu Seroja Bekonang Kecamatan Mojolaban. 51.